Tembagapunya sifat mudah menyerap panas sekaligus mudah melepaskan panas. Sehingga ada gangguan arus listrik maka kabel tembaga ini akan putus. Peningkatan suhu tembaga secara cepat ini dimanfaatkan untuk peralatan listrik yang menggunakan prinsip perubahan suhu panas (thermo), misalnya pada MCB atau Sikring. 4. Lentur.
Tembaga adalah sebuah bahan yang seringkali digunakan sebagai konduktor listrik. Kemampuan tembaga dalam menghantarkan listrik ini sangat baik karena memiliki resistansi bahan yang rendah dan konduktivitas merupakan suatu nilai hambatan jenis yang ada pada suatu penghantar. Hambatan jenis ini dapat mengurangi nilai arus listrik sebagaimana rumus I = V / R dimana semakin tinggi nilai hambatan pada suatu penghantar maka kerugian arus akan semakin karena itu konduktor yang baik mempunyai nilai resistivitas itu Konduktivitas merupakan kemampuan penghantar untuk menghantarkan muatan elektron yang dapat menyebabkan energi semakin besar nilai konduktivitas suatu konduktor, maka semakin baik konduktor kenapa 60% penggunaan bahan tembaga memang untuk bahan pembuatan peralatan listri. Selain itu masifnya penggunaan bahan tembaga ini dikarenakan tembaga merupakan logam ketiga terbanyak di dunia sehingga penggunaannya tidak dibatasi oleh ketakutan bahwa suatu saat bahan ini akan habis. Kenapa Tembaga Dipilih Sebagai Konduktor Listrik ?Bahan tembaga ini mempunyai beberapa alasan kenapa sering digunakan sebagai konduktor listrik, berikut adalah alasannya 1. Mempunyai hambatan jenis yang relatif kecilHambatan jenis ini dapat menyebabkan rugi - rugi daya ketika menyalurkan arus listrik. Itulah kenapa terdapat parameter cos phi dengan nilai 0,8 dikarenakan penyaluran energi listrik pasti sedikit berkurang karena adanya hambatan jenis ini pada setiap tersebut sesuai rumus yang kita pahami yaitu I Arus = V tegangan / R hambatan, dimana semakin besar hambatan yang ada pada suatu penghantar maka kerugian daya akan semakin besar. 2. Harga yang relatif murahSebenarnya banyak sekali bahan konduktor listrik yang mempunyai nilai hambatan jenis yang lebih kecil salah satunya adalah perak. Akan tetapi bahan perak ini mempunyai harga yang jauh lebih mahal daripada tembaga. Itulah kenapa tembaga masih populer digunakan untuk bahan konduktor listrik seperti pada kabel Bahan tembaga mudah menyerap dan melepaskan panasSeperti kita ketahui bahwa banyak sekali jenis Circuit Breaker atau pengaman listrik yang memanfaatkan energi panas untuk memutus aliran ketika terjadi korsleting / hubung singkat dan beban berlebih maka terjadi lonjakan arus yang sangat tinggi. Lonjakan arus ini membuat bahan tembaga pada kabel listrik mengeluarkan energi Circuit Breker ini mempunyai komponen penggerak kontak saklar yang terbuat dari bahan bimetal yang sangat peka terhadap suhu. Jadi ketika kabel listrik tembaga mengeluarkan energi panas, maka membuat bahan bimetal ini menjadi sedikit melengkung sehingga memutus arus Bahan tembaga mempunyai kelenturan yang cukup baikSeperti kita ketahui bahwa kabel listrik harus mempunya kelenturan dan fleksibilitas yang tinggi dikarenakan pada suatu instalasi listrik kabel listrik akan di pasang mengikuti bentuk bangunan. Oleh karena itu kabel listrik yang paling populer digunakan adalah berbahan tembaga karena kelenturan dan fleksibitas Bahan tembaga mempunyai bobot yang relatif ringanTembaga ini mempunyai bobot yang ringat jika dibandingkan dengan jenis konduktor lainnya seperti besi ataupun tembaga yang mempunyai bobot yang relatif berat.
Padatekstil ini ada yang terbuat dari bahan tiruan (sintetis), dimana bahan ini digunakan dalam bidang kelistrikan sebagai penyekat kawat-kawat lilitan mesin listrik, pengikat, dan sebagainya. Karena sifat tekstil ini dapat menyerap cairan, maka untuk memperbaiki daya sekatnya dilapisi atau dicelup ke dalam cairan lak penyekat.
ArticlePDF AvailableAbstractKemampuan hantar kabel listrik ditentukan oleh nilai KHA Kemampuan Hantar Arus yang dimiliki oleh material konduktor. Di sisi lain, daya hantar konduktor sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, luas penampang, serta nilai tahanan yang dimiliki oleh bahan konduktor. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan bahan konduktor untuk kabel listrik dengan memanfaatkan deposit tembaga dari limbah PCB dan scrap dari sisa machining. Penelitian yang dilakukan meliputi peleburan deposit dan scrap tembaga menjadi ingot untuk selanjutnya dilakukan pengujian komposisi kimia dan nilai tahanannya. Hasil uji yang diperoleh dibandingkan terhadap nilai kadar Cu dan hambatan dari kabel komersial yang beredar di pasaran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bahan konduktor dari deposit dan scrap tembaga mempunyai kandungan tembaga Cu sekitar 92% dan nilai tahanan 0,4-0,6 m. Nilai tersebut memiliki kualitas yang lebih baik apabila dibandingkan dengan konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran dengan kandungan tembaga Cu antara 86%-97% dan nilai tahanan 8-11 kunci konduktor, kabel listrik, deposit, scrap, tembaga Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Pembuatan Bahan Konduktor Kabel Listrik dari Deposit dan Scrap Tembaga Mohamad Marhaendra Ali dkk *Corresponding author 63 Email DOI PEMBUATAN BAHAN KONDUKTOR KABEL LISTRIK DARI DEPOSIT DAN SCRAP TEMBAGA CASTING PROCESS OF ELECTRICAL CABLE CONDUCTOR MATERIAL FROM COPPER DEPOSIT AND SCRAP Mohamad Marhaendra Ali, Arif Indro Sultoni* Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya Jl. Jagir Wonokromo No. 360 Surabaya Diterima 10 Oktober 2019 Direvisi 4 November 2019 Disetujui 2 Desember 2019 ABSTRAK Kemampuan hantar kabel listrik ditentukan oleh nilai KHA Kemampuan Hantar Arus yang dimiliki oleh material konduktor. Di sisi lain, daya hantar konduktor sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, luas penampang, serta nilai tahanan yang dimiliki oleh bahan konduktor. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan bahan konduktor untuk kabel listrik dengan memanfaatkan deposit tembaga dari limbah PCB dan scrap dari sisa machining. Penelitian yang dilakukan meliputi peleburan deposit dan scrap tembaga menjadi ingot untuk selanjutnya dilakukan pengujian komposisi kimia dan nilai tahanannya. Hasil uji yang diperoleh dibandingkan terhadap nilai kadar Cu dan hambatan dari kabel komersial yang beredar di pasaran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bahan konduktor dari deposit dan scrap tembaga mempunyai kandungan tembaga Cu sekitar 92% dan nilai tahanan 0,4-0,6 m. Nilai tersebut memiliki kualitas yang lebih baik apabila dibandingkan dengan konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran dengan kandungan tembaga Cu antara 86%-97% dan nilai tahanan 8-11 m. Kata kunci konduktor, kabel listrik, deposit, scrap, tembaga. ABSTRACT The conductivity of electrical cables is determined by the value of the current conductivity of the conductor material. On the other hand, the conductivity of conductors is strongly influenced by the type of material, cross-section area, and the resistance of conductor material. In this research, conductor material for electrical cables was made by utilizing copper deposit from PCB waste and scrap from the waste of the machining. Research carried out included the melting of copper deposit and scrap into ingots for further testing of the chemical composition and value of the resistance. The test results were compared with the Cu content and resistance of commercial cables on the market. The test results showed that the conductor material from copper deposit and scrap had a copper content Cu of about 92% and a resistance value of - m. This value had a better quality compared to that of electrical cable conductors circulating in the market with copper content Cu between 86% - 97% and a resistance value in the range of 8-11 m. Keywords conductor, electrical cable, deposit, scrap, copper PENDAHULUAN Sampah elektronik e-waste adalah limbah yang berasal dari peralatan elektronik yang telah rusak, bekas dan tidak digunakan lagi oleh pemakainya. Sampah elektronik merupakan jenis limbah yang pertumbuhannya paling tinggi tiap tahunnya. Dalam setiap sampah elektronik terkandung material dan logam berharga selain mengandung pula bahan berbahaya dan beracun B3 yang dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan jika sampah elektronik tidak dikelola dengan baik. Karena sifatnya tersebut, terjadi banyak kasus pengiriman sampah elektronik dari negara maju ke negara berkembang. Beberapa komponen peralatan listrik dan elektronik bekas maupun limbahnya e-waste membutuhkan pengelolaan yang memenuhi syarat, karena mengandung bahan berbahaya dan beracun B3. Circuit board, misalnya, mengandung logam berat seperti antimon, chromium, zinc, timbal, perak, dan Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Desember 2019 63-68 64 tembaga. Sedangkan CRT Cathode Ray Tube mengandung oksida timbal. Jika peralatan elektronik bekas atau telah menjadi limbah didaur ulang, maka diperlukan tata cara daur ulang yang bersifat ramah lingkungan. Bila akan dibuang ke lingkungan, harus dilakukan tindakan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar pencemaran lingkungan serta gangguan kesehatan dapat terhindari [1]. Xiao, dkk [2] mereview berbagai macam cara untuk melakukan daur ulang terhadap limbah kawat dan kabel. Manivannan [3] meneliti recovery tembaga dari PCB dengan cara leaching sehingga diperoleh presipitasi tembaga sulfat. Konduktor adalah zat atau bahan baik berupa zat padat, cair atau gas yang bersifat menghantarkan energi, baik energi listrik maupun energi kalor. Di sisi lain, isolator yaitu zat atau bahan yang tidak dapat menghantarkan energi. Makin kecil hambatan jenis pada suatu konduktor maka makin baik material tersebut dalam menghantarkan listrik. Tabel 1 menunjukkan bahwa unsur tembaga Cu dan perak Ag mempunyai hambatan jenis yang relatif kecil, sehingga keduanya banyak digunakan sebagai bahan penghantar energi listrik pada komponen elektronika seperti kabel listrik. Lebih lanjut lagi, makin besar nilai konduktivitas suatu material maka makin baik performanya dalam menghantarkan panas [4]. Pada Tabel 2 ditunjukkan bahwa unsur tembaga Cu dan perak Ag mempunyai konduktivitas yang relatif besar sehingga paling sesuai untuk digunakan sebagai bahan pembuat konduktor listrik. [5] Tabel 1. Hambatan Jenis Beberapa Bahan Konduktor [4] Tabel 2. Konduktivitas Beberapa Bahan Konduktor [5] Konduktivitas Termal Watt cm-1K-1 Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastic atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari tembaga ataupun aluminium. Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA Kemampuan Hantar Arus yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan Hantar Arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik. Ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN [6]. Proses pengecoran tembaga itu sendiri sangatlah kompleks sebagaimana dikemukakan oleh Friedrich,dkk [7]. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pembuatan bahan konduktor untuk kabel listrik dengan peleburan deposit tembaga dari penelitian sebelumnya [8] dan scrap tembaga yang diperoleh dari sisa machining. Hasil uji KHA dan kuat tarik ingot dibandingkan terhadap konduktor kabel yang beredar di pasaran. BAHAN DAN METODE Pelaksanaan percobaan dilakukan di Baristand Industri Surabaya serta UPT Logam dan Lingkungan Industri Kecil LIK Sidoarjo. Diagram pelaksanaan percobaan ditunjukkan pada Gambar 1. Bahan dan peralatan yang diperlukan sebagai berikut Perancangan Sistem Mikrogrid Cerdas Berbasis Energi Terbarukan untuk Pabrik Es Nelayan Kapatitas 4 KW 65 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deposit tembaga dari limbah PCB sebagai hasil penelitian terdahulu [8] dan scrap tembaga yang diperoleh dari sisa machining di industri kawasan LIK Sidoarjo. Peralatan Percobaan menggunakan peralatan yang tersedia di laboratorium, antara lain tanur listrik min 1300°C, cawan keramik, alat pencetak, Earth Continues Tester, multimeter, dan mesin tarik Ultimate Tensile Machine Deposit Tembaga dari Limbah PCBScrap TembagaPeleburan pada Suhu 1300°CPenuangan pada MoldUji TarikSpesimen Uji Tarik & Uji Daya Hantar KHAUji KHA Tembaga CairBahan BakuGambar 1. Diagram Alir Pelaksanaan Percobaan Alur pengujian dilakukan beberapa tahap untuk mengetahui karakteristik bahan baku konduktor kabel listrik yang telah dibuat dari deposit dan scrap tembaga. Adapun tahap-tahap pengujiannya adalah sebagai berikut 1. Penentuan kadar Cu, Ag, Fe, Zn, Pb, Cr pada konduktor kabel peralatan listrik rumah tangga yang ada di pasaran 2. Penentuan kadar Cu, Ag, Cr, Zn, Fe, Pb hasil peleburan deposit dan scrap tembaga ketika uji coba di UPT Logam dan Lingkungan Industri Kecil LIK Sidoarjo 3. Pelaksanaan uji tarik konduktor kabel terhadap peralatan listrik rumah tangga yang tersedia di pasaran dan pengambilan contoh dilakukan secara acak 4. Pelaksanaan uji tarik ingot dari bahan deposit dan scrap tembaga. 5. Pengujian KHA terhadap konduktor kabel listrik dan ingot tembaga HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Unsur Kimia Hasil uji kadar Cu, Ag, Fe, Zn, Pb, Cr pada konduktor kabel peralatan listrik rumah tangga yang ada di pasaran tercantum pada Tabel 3. Pengujian dilakukan terhadap 3 jenis kabel listrik yang menempel pada peralatan listrik rumah tangga, yaitu Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 Konduktor kabel listrik setrika listrik Tabel 3. Hasil Uji Unsur Kimia Konduktor Kabel pada Peralatan Listrik Rumah Tangga Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa kabel konduktor pompa air mempunyai kadar tembaga lebih besar daripada kabel konduktor kipas angin dan setrika listrik. Hasil uji kadar unsur kimia hasil peleburan ingot dengan bahan baku deposit dan scrap tembaga Gambar 2 tercantum pada Tabel 4 Gambar 2. Sampel Hasil Peleburan Deposit dan Scrap Tembaga Beserta Cetakannya Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Desember 2019 63-68 66 Tabel 4. Hasil Uji Unsur Kimia Hasil Peleburan Deposit dan Scrap Tembaga Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa hasil peleburan deposit dan scrap menghasilkan kadar tembaga lebih besar daripada kabel untuk kipas angin dan setrika dan mendekati kadar tembaga kabel listrik pompa air. Hasil Uji Tarik Uji tarik dilakukan sesuai dengan SNI 07-0371-1998 menggunakan alat uji Ultimate Tensile Machine [9]. Uji tarik hanya dilakukan terhadap sampel konduktor kabel listrik yang ada di pasaran dan ingot tembaga hasil peleburan. Konduktor kabel listrik dengan diameter 0,68 mm mempunyai nilai kuat tarik sebesar 330,59 N/mm2, sedangkan ingot dengan diameter sekitar 13,28 mm mempunyai nilai kuat tarik sebesar 242,40 N/mm2. Sampel konduktor kabel listrik mengikuti persyaratan uji tarik menurut SNI [9]. Perhitungan pada pengujian kuat tarik yaitu berat beban dibagi dengan luas area. Dalam hal ini, komposisi bahan sangat berpengaruh terhadap berat beban untuk pengujian kuat listrik. Biasanya, bahan dengan komposisi yang baik mempunyai kuat tarik lebih tinggi. Hasil Uji Daya Hantar KHA Hasil uji daya hantar konduktor kabel listrik tercantum pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Daya Hantar Konduktor Kabel Listrik Keterangan sampel Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 pada arus 6A Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 pada arus 10A Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 pada arus 6A Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 pada arus 10A Konduktor kabel listrik setrika listrik pada arus 6A Konduktor kabel listrik seterika listrik pada arus 10A Hasil uji daya hantar sampel ingot hasil peleburan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Daya Hantar Sampel Ingot Hasil Peleburan Perbandingan Hasil Uji Hasil uji kadar Cu, Fe, Pb, Cr hasil ingot tembaga dibandingkan dengan konduktor kabel peralatan listrik rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 7. Hasil perbandingan ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konduktor kabel listrik yang dibuat dari ingot tembaga. Tabel 7. Perbandingan Hasil Uji Unsur Kimia Konduktor Kabel Peralatan Listrik Rumah Tangga dengan Hasil Peleburan Ingot Tembaga Keterangan sampel Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 Konduktor kabel listrik pada setrika listrik Ingot hasil peleburan tembaga Perancangan Sistem Mikrogrid Cerdas Berbasis Energi Terbarukan untuk Pabrik Es Nelayan Kapatitas 4 KW 67 Bahan baku yang baik mempunyai nilai kadar tembaga Cu yang relatif tinggi karena sifat tembaga sebagai penghantar listrik banyak digunakan pada komponen elektronika. Hasil perbandingan pada Tabel 7 menunjukkan bahwa unsur tembaga Cu menjadi acuan komposisi bahan yang baik untuk dijadikan sebagai penghantar listrik karena sifat kimianya mempunyai hambatan jenis yang kecil dan konduktifitas yang relatif besar. Sedangkan unsur yang lain yaitu Fe, Pb, Cr, Ni, Zn, Ag dan unsur-unsur lain tidak dijadikan sebagai acuan karena sifat kimianya kurang baik sebagai bahan penghantar listrik. Konduktor kabel listrik yang ada dipasaran sampel A, B, dan C mempunyai kandungan tembaga Cu antara 86% ā 97%. Ingot tembaga hasil peleburan pada sampel D mempunyai kadar tembaga sekitar 92%, yang berada pada kisaran kadar tembaga yang terdapat dalam konduktor kabel listrik komersial. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel hasil uji coba memiliki potensi untuk dapat dikembangkan sebagai pengganti bahan baku konduktor kabel listrik komersial yang ada di pasaran. Hasil uji daya hantar sampel ingot tembaga dibandingkan terhadap konduktor kabel peralatan listrik rumah tangga komersial, yang disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Perbandingan Daya Hantar Konduktor Kabel Peralatan Listrik Rumah Tangga dengan Ingot Tembaga Keterangan sampel A, B, C, D, E, F sama dengan Tabel % Hasil peleburan bahan baku ingot tembaga sebagai referensi pada arus 6A Hasil peleburan bahan baku ingot tembaga sebagai referensi pada arus 10A Daya hantar yang baik mempunyai nilai tahanan yang relatif kecil terhadap arus dan tegangan yang diberikan. Konduktor kabel listrik yang ada di pasaran pada sampel A, B, C, D, E, dan F mempunyai hambatan relatif kecil antara 8 ā 11 m, sehingga sampel dengan daya hantar listrik yang baik adalah sampel yang mempunyai nilai tahanan tidak terlalu banyak berbeda dengan nilai tahanan konduktor kabel listrik tersebut. Bahan baku ingot tembaga pada sampel G dan H mempunyai nilai tahanan yang kecil yaitu 0,46 m dan 0,59 m. Nilai ini menunjukkan bahwa sampel ingot tembaga mempunyai daya hantar yang lebih baik apabila dibandingkan dengan bahan penghantar listrik yang dijual secara komersial. Korelasi antara komposisi kadar tembaga terhadap daya hantar listrik pada beberapa sampel uji dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hubungan Antara Kadar Tembaga Cu terhadap Tahanan Daya Hantar Listrik Keterangan sampel Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 pada arus 6A Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 pada arus 6A Konduktor kabel listrik setrika listrik pada arus 6A Ingot hasil peleburan tembaga pada arus 6A Hubungan antara kadar tembaga Cu dengan tahanan daya hantar listrik beberapa sampel uji pada Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai kadar tembaga dapat mempengaruhi daya hantar listrik jika ditinjau dari nilai tahanannya. Makin kecil nilai tahanan maka makin besar nilai daya hantarnya. Konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran mempunyai kadar tembaga Cu antara 86%ā97% dan nilai tahanan 8ā11 m. Hasil yang terukur pada konduktor kabel listrik ini menjadi acuan pada ingot tembaga. Bahan dari ingot tembaga mempunyai kadar tembaga Cu sekitar 92% dan nilai tahanan 0,4-0,6 m sehingga mempunyai daya hantar yang baik dan dapat dikembangkan sebagai pengganti bahan baku konduktor kabel listrik Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Desember 2019 63-68 68 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Nilai kadar tembaga dapat mempengaruhi daya hantar listrik bila ditinjau dari besarnya nilai tahanan. Makin kecil nilai tahanan maka makin besar nilai daya hantarnya. Konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran mempunyai kadar tembaga Cu sekitar 86% untuk produk kabel kipas angin dan setrika listrik, dan 97% untuk produk kabel pompa air dengan nilai tahanan 8-11 m. Ingot tembaga dari deposit dan scrap mempunyai kadar tembaga Cu sekitar 92%, dengan nilai tahanan sebesar 0,4ā0,6 m. Bahan tersebut mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan sebagai pengganti bahan baku konduktor kabel listrik pompa air sesuai IEC 57. Saran Penelitian ini merupakan penelitian awal untuk mengetahui karakteristik serta nilai komposisi kimia dan nilai tahanan terhadap daya hantar listrik pada lingkup percobaan yang telah dilakukan. Penelitian serupa dapat dikembangkan dengan melakukan modifikasi pada proses peleburan yang lebih sesuai agar diperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA [1] U. Kumar, Dr DN Singh, "Electronic Waste Emerging Health Threatsā, International Journal of Engineering Research and Development, vol. 9, 2014. [2] Sa Xiao, Wei Xiong, Lijun Wang and Qiaolin Ren, "The Treatment Technology of Recycling Scrap and Cable", 4th International Conference on Sustainable Energy and Environmental Engineering, 2015. [3] Manivannan Sethurajan and Eric D. van Hullebusch, āLeaching and Selective Recovery of Cu from Printed Circuit Boardsā, Metals, MDPI, pp. 1-12, September, 2019. [4] FR Ficket, "Electrical Properties of Materials and Their Measurement at Low Temperature", NBS Publication, US Government Printing, 1982 [5] R W Powell, C Y Ho, P E Liley, "Thermal Conductivity of Selected Material", NBS Publication, US Government Printing, 1966 [6] SPLN 42-21991 āKabel Berisolasi dan Berselubung PVC Tegangan Pengenal 300/500Vā, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan. 1991. [7] Bernd Friedrich and Christoph KrƤutlein, āMelt Treatment of Copper and Aluminium- The Complex Step Before Castingā, Proceedings of The International Conference on Continous Casting of Non-Ferrous Metals, Wiley-Vch, DGM,pp 3-22, 2016. [8] Handaru Bowo Cahyono dan Nurul Mahmida Ariani, āReduksi Tembaga Dalam Limbah Cair Proses Etching Printing Circuit Board PCB Dengan Proses Kimiaā, Jurnal Riset Industri, Vol pp. 113-121Vol 8 2014 [9] Batang Uji Tarik Untuk Bahan Logam, SNI 07-0371-1998, Badan Standardisasi Nasional BSN, 1998. [10] Peranti listrik rumah tangga dan sejenis- Keselamatan-Bagian 1 Persyaratan Umum, SNI IEC 60335-12009, BSN, 2009. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this circuit boards PCBs, a typical end-of-life electronic waste, were collected from an E-waste recycling company located in the Netherlands. Cu and precious metal concentration analyses of the powdered PCBs confirm that the PCBs are multimetallic in nature, rich, but contain high concentrations of Cu, Au, Ag, Pd, and Pt. Ferric sulfate concentration 100 mM, agitation speed 300 rpm, temperature 20 °C, and solid-to-liquid ratio 10 gLā1 were found to be the optimum conditions for the maximum leaching of Cu from PCBs. The ferric sulfate leachates were further examined for selective recovery of Cu as copper sulfides. The important process variables of sulfide precipitation, such as lixiviant concentration and sulfide dosage were investigated and optimized 100 ppm of ferric sulfate and coppersulfide 13 molar ratio, respectively. Over 95% of the dissolved Cu from the multimetallic leachates was selectively precipitated as copper sulfide under optimum conditions. The characterization of the copper sulfide precipitates by SEM-EDS analyses showed that the precipitates mainly consist of Cu and S. PCBs can thus be seen as a potential secondary resource for increasing concerns about global warming and its relation with greenhouse gas emission is opening a new opportunity for the development of alternative electric generators. In this context, thermoelectric generators, that are able to convert thermal energy directly from a temperature gradient into electrical energy, without any gas emission, can be easily integrated in combustion engine vehicles and photovoltaic systems, increasing the efficiency of energy conversion processes. The operation of thermoelectric generators is based on the Seebeck effect, and their efficiency is evaluated by the figure of merit ZT, which depends on the Seebeck coefficient S, dc electrical conductivity and thermal conductivity Ī» of the chosen thermoelectric materials, as a function of temperature T. Each of those macroscopic quantities are related with microscopic parameters such as carrier mobility μ, effective mass m* and carrier concentration n. Thermoelectric materials can also be set up to function as refrigerator devices. In this case, when an electric current is driven through the thermoelectric device, it works as a heat pump, where heat is pumped from the source at a lower temperature to the heat sink at a higher temperature. The working principle behind thermoelectricrefrigeration is Peltier effect, and the efficiency of this conversion process can also be measured using ZT. This chapter will be divided into three sections. Firstly, we will briefly describe the fundamentals of thermoelectric device operation, both as generator or refrigerator. Section 2 is focused on explaining the details of the measurement of the electrical conductivity , the Seebeck coefficient S and the Hall coefficient RH in thermoelectric samples, in a temperature and atmosphere controlled environment. Finally, we present some of the latest results achieved for the figure of merit of n-type and p-type thermoelectric materials and anticipate the future in the field of thermoelectric materials. HoR. W. PowellP. E. Liley JThe work presented in this report comprises the critical evaluation, analysis, and synthesis of the available thermal conductivity data and the generation of recommended values for twelve metallic elements, mainly for the solid state, for a range of graphites, and for three fluids in the gaseous state. These are cadmium, chromium, lead, magnesium, molybdenum, nickel, niobium, tantalum, tin, titanium, zinc, zirconium, Acheson graphite, ATJ graphite, pyrolytic graphite, 875S graphite, 890S graphite, acetone, ammonia, and methane. For each of the materials recommended values are given over a wide range of temperature. AuthorElectronic Waste Emerging Health ThreatsU KumarD N DrSinghU. Kumar, Dr DN Singh, "Electronic Waste Emerging Health Threats", International Journal of Engineering Research and Development, vol. 9, Treatment of Copper and Aluminium-The Complex Step Before CastingBernd FriedrichChristoph KrƤutleinBernd Friedrich and Christoph KrƤutlein, "Melt Treatment of Copper and Aluminium-The Complex Step Before Casting", Proceedings of The International Conference on Continous Casting of Non-Ferrous Metals, Wiley-Vch, DGM,pp 3-22, KimiaProses Kimia", Jurnal Riset Industri, Vol pp. 113-121Vol 8 2014Reduksi Tembaga Dalam Limbah Cair Proses Etching Printing Circuit Board PCB Dengan Proses KimiaHandaru Bowo Cahyono Dan Nurul Mahmida ArianiHandaru Bowo Cahyono dan Nurul Mahmida Ariani, "Reduksi Tembaga Dalam Limbah Cair Proses Etching Printing Circuit Board PCB Dengan Proses Kimia", Jurnal Riset Industri, Vol pp. 113-121Vol 8 2014
Besibanyak digunakan sebagai bahan bangunan dan mesin karena sifatnya yang sangat kuat. Sedangkan tembaga merupakan logam berat yang relatif lebih mudah dibentuk daripada besi. Ini membuat tembaga digunakan pada kabel, karena selain sifatnya yang fleksibel, tembaga juga lebih efisien dalam menghantarkan listrik. 2. Logam Ringan
PertanyaanBarang tambang yang digunakan untuk membuat kabel listrik dan dikenal sebagai konduktor panas, serta penghantar listrik yang baik adalah ....Barang tambang yang digunakan untuk membuat kabel listrik dan dikenal sebagai konduktor panas, serta penghantar listrik yang baik adalah .... Marmer Kuarsa Nikel Kaolin Tembaga EAE. AnggraeniMaster TeacherMahasiswa/Alumni Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HamkaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah barang tambang banyak dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, salah satunya barang tambang tembaga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan suku cadang, bahan pembuatan alat-alat elektronik, dan pembuatan kuningan. Dalam hal ini tembaga bermanfaat karena memiliki sifat penghantar listrik yang baik dan tembaga sering digunakan pada bidang kelistrikan seperti pembuatan kabel listrik. Jadi, jawaban yang tepat adalah barang tambang banyak dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, salah satunya barang tambang tembaga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan suku cadang, bahan pembuatan alat-alat elektronik, dan pembuatan kuningan. Dalam hal ini tembaga bermanfaat karena memiliki sifat penghantar listrik yang baik dan tembaga sering digunakan pada bidang kelistrikan seperti pembuatan kabel listrik. Jadi, jawaban yang tepat adalah E. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
1 Kabel NYA. Kepanjangan kabel NYA adalah N = Kabel inti tembaga, Y = Isolasi PVC, dan A = Kabel tunggal. Artinya kabel NYA merupakan kabel tembaga tunggal dengan isolasi berbahan PVC. Kabel jenis ini kerap digunakan untuk instalasi listrik rumahan. Kabel NYA untuk instalasi listrik rumahan memiliki ukuran 1,5 mm dan 2,5 mm.
Bahan Tambang Yang Digunakan Untuk Bahan Pembuatan Kabel Listrik Adalah from listrik adalah salah satu bagian penting dalam instalasi listrik di rumah atau gedung. Kabel listrik berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari sumber listrik ke peralatan atau lampu yang memerlukan daya listrik. Kabel listrik terdiri dari beberapa komponen, di antaranya adalah bahan pembuat kabel. Bahan pembuat kabel listrik merupakan bahan tambang yang diolah menjadi kabel listrik yang bermutu Bahan Tambang untuk Pembuatan Kabel ListrikBeberapa jenis bahan tambang yang digunakan untuk pembuatan kabel listrik antara lain1. TembagaTembaga adalah salah satu bahan pembuat kabel listrik yang paling umum digunakan. Tembaga memiliki konduktivitas yang sangat baik sehingga arus listrik dapat mengalir dengan lancar. Selain itu, tembaga juga tahan terhadap korosi dan memiliki daya tahan yang AluminiumSelain tembaga, aluminium juga sering digunakan sebagai bahan pembuat kabel listrik. Aluminium memiliki konduktivitas yang cukup baik dan harganya lebih murah dibandingkan tembaga. Namun, aluminium lebih mudah teroksidasi dan kurang tahan terhadap panas dibandingkan PerakBahan tambang yang jarang digunakan untuk pembuatan kabel listrik adalah perak. Perak memiliki konduktivitas yang sangat baik sehingga arus listrik dapat mengalir dengan sangat lancar. Namun, harga perak yang relatif mahal membuat bahan tambang ini kurang populer digunakan dalam pembuatan kabel Pembuatan Kabel ListrikProses pembuatan kabel listrik meliputi beberapa tahap, di antaranya adalah1. Pemilihan Bahan BakuPada tahap ini, bahan baku yang akan digunakan untuk pembuatan kabel listrik dipilih. Bahan baku yang dipilih harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti konduktivitas yang baik dan daya tahan yang Pengolahan Bahan BakuSetelah bahan baku dipilih, selanjutnya dilakukan pengolahan bahan baku agar menjadi kabel listrik yang siap digunakan. Proses pengolahan meliputi beberapa tahap, seperti pemanasan, pengecoran, dan penggulungan Pengujian KualitasSetelah kabel listrik selesai diproduksi, dilakukan pengujian kualitas untuk memastikan bahwa kabel listrik yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Pengujian kualitas meliputi pengujian konduktivitas, kekuatan tarik, dan daya tahan terhadap panas dan tambang yang digunakan untuk pembuatan kabel listrik antara lain tembaga, aluminium, dan perak. Tembaga adalah bahan pembuat kabel listrik yang paling umum digunakan karena memiliki konduktivitas yang sangat baik dan tahan terhadap korosi. Aluminium juga sering digunakan sebagai bahan pembuat kabel listrik karena harganya lebih murah dibandingkan tembaga. Proses pembuatan kabel listrik meliputi beberapa tahap, di antaranya adalah pemilihan bahan baku, pengolahan bahan baku, dan pengujian kualitas.
Tembaga Bahan tembaga memiliki kelebihan yaitu nilai resistansinya yang rendah. Tembaga juga memiliki konduktivitas tinggi, serta bersifat anti korosi. Material logam yang satu ini sering dipakai sebagai bahan penghantar listrik. Salah satu contoh aplikasinya yakni pada penggunaan kabel. 4. Kuningan. Contoh bahan konduktor yang selanjutnya
Selama hampir 200 tahun sejak pertama kali kabel listrik ditemukan, tembaga telah menjadi material pilihan yang paling banyak digunakan sebagai konektor listrik. Mulai dari perangkat konstruksi, komputer, hingga peralatan rumah tangga, hampir setiap aplikasi dan teknologi yang Anda temukan menggunakan kabel tembaga listrik baik itu besar maupun kecil. Nah, lantas pertanyaannya, kenapa tembaga sering sekali digunakan sebagai konektor kabel listrik? Untuk mencari tahu jawabannya, baca terus ulasan berikut ini. 1. Penghantar Listrik yang Hebat Sama seperti jenis logam lainnya, tembaga merupakan konduktor listrik. Namun yang membuatnya menjadi pilihan yang lebih populer adalah karena tembaga menyediakan bentuk konduksi yang paling efektif. Dengan tingkat resistensi yang lebih sedikit, elektron diatur sedemikian rupa agar dapat bergerak bebas sehingga listrik dapat melewati kabel dengan mudah dan efisien tanpa adanya hambatan arus atau kehilangan terlalu banyak energi. 2. Harga Terjangkau Kabel tembaga listrik dapat menawarkan dua keunggulan sekaligus, yaitu efektif dan terjangkau, sehingga menjadi pilihan paling optimal bagi perusahaan manufaktur kabel listrik kecil maupun besar. Meski emas dan perak juga sama-sama dapat menghantarkan listrik, namun keduanya memiliki harga yang cenderung mahal. Sedangkan di sisi lain, tembaga dapat memberikan konduksi yang lebih unggul dari pada emas dengan harga yang lebih rendah dan terjangkau. 3. Fleksibilitas Tinggi Selain lebih hemat dan efisien, tembaga juga merupakan material yang memiliki tingkat fleksibilitas tinggi. Dengan kata lain, Anda dapat menekuk dan memutar kabel tembaga listrik dengan resiko kerusakan yang minimal. Keunggulan ini membuat Anda jadi lebih mudah untuk memasangnya di berbagai area seperti dinding, lantai, langit-langit ruangan, atau celah sempit sekalipun tanpa kehilangan kekuatan dan efisiensinya. 4. Mampu Menahan Panas Meskipun ukuran kabel listrik kecil, keuntungan menggunakan kabel tembaga listrik ini adalah kemampuannya yang luar biasa dalam menahan panas. Ini tentunya sangat berbeda dengan kabel alumunium yang tidak tahan panas dan mudah terbakar. Selain itu, ketahanan termal yang tinggi pada material tembaga tidak hanya dapat mencegah panas berlebih, tetapi juga mampu memperpanjang umur kabel karena fluktuasi suhu yang stabil dapat dipertahankan tanpa menimbulkan kerusakan. 5. Tahan Korosi Tembaga memiliki lapisan pelindung alami yang menjadikannya sebagai logam yang kebal terhadap korosi. Oleh sebab itu, kabel tembaga listrik ini sangat cocok digunakan di berbagai lingkungan dengan intensitas kelembaban yang cukup tinggi seperti area pedesaan, industri, dan atmosfer laut karena kemampuan tahan korosinya yang kuat. 6. Sumber Daya yang Memadai Untungnya, tembaga adalah material logam yang memiliki sumber daya yang memadai. Menurut survei geologis, ada banyak sekali tembaga yang masih tersedia di bawah permukaan bumi. Hal ini tentunya membantu menjaga biaya produksi tetap terjangkau dan memastikan ketersediaan yang terjamin untuk kebutuhan kabel listrik yang aman dan efektif sampai masa mendatang. 7. Berstandar Internasional Kabel tembaga listrik sudah memiliki standar keamanan dan keselamatan yang diakui secara internasional. Oleh sebab itu, kabel tembaga tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari kabel tembaga kecil hingga besar, dan digunakan secara universal karena sangat kompatibel dalam memenuhi kebutuhan listrik untuk beragam aplikasi, termasuk peralatan elektonik, bangunan perumahan, komersial, maupun industri. Wilson Cable adalah perusahaan manufaktur kabel listrik yang memproduksi berbagai jenis kabel listrik berkualitas tinggi dengan inti tembaga murni. Kami menyediakan banyak pilihan produk untuk beragam kebutuhan listrik Anda, mulai dari kabel bangunan, kabel otomotif, kabel elektronik, dan kabel khusus lainnya. Jika ada pertanyaan atau ingin mengetahui informasi lebih lanjut, Anda bisa langsung menghubungi kontak customer service kami melalui website resmi Wilson Cable. Info Menarik Lainnya 1. Pertolongan Pertama Pada Korban Kesetrum2. Korsleting Listrik Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya3. Backup Listrik Rumah Bila Listrik Dari PLN Padam4. Harga Kabel Listrik Per Meter Merek Wilson Cables5. Apa Itu Kabel Power Listrik?
Penggunaankabel ini untuk keperluan perumahan sangat luas dari sekitar pertengahan 1960-an. Namun, dari akhir 1970-an popularitasnya menyusut hingga meningkat lagi pada 1990-an. Terlepas dari biaya tinggi, tembaga terus digunakan lebih luas daripada aluminium untuk kabel rumah, tetapi masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangan.
PembahasanTembaga banyak digunakan sebagai kabel listrik karena beberapa alasan sebagai berikut. Tembaga merupakan jenis konduktor yang baik dengan tingkat hambatan yang relatif kecil Lebih ekonomis dibandingkan bahan yang lain, misalnya perak. Mudah melebur, menyerap, dan melepas panas, sehingga mudah dideteksi saat terjadi kerusakan. Memiliki kelenturan yang baik, sehingga mudah dipasangkan dalam jaringan atau instalasi listrik. Memiliki massa jenis yang cukup kecil, memiliki bobot yang cukup banyak digunakan sebagai kabel listrik karena beberapa alasan sebagai berikut. Tembaga merupakan jenis konduktor yang baik dengan tingkat hambatan yang relatif kecil Lebih ekonomis dibandingkan bahan yang lain, misalnya perak. Mudah melebur, menyerap, dan melepas panas, sehingga mudah dideteksi saat terjadi kerusakan. Memiliki kelenturan yang baik, sehingga mudah dipasangkan dalam jaringan atau instalasi listrik. Memiliki massa jenis yang cukup kecil, memiliki bobot yang cukup ringan.
Barangtambang yang digunakan untuk membuat kabel listrik dan dikenal sebagai konduktor panas, serta penghantar listrik yang baik adalah . Marmer Kuarsa Nikel Kaolin Tembaga EA E. Anggraeni Master Teacher Mahasiswa/Alumni Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jawaban terverifikasi Jawaban jawaban yang tepat adalah E. Pembahasan
Tembaga banyak digunakan sebagai kabel listrik karena beberapa alasan sebagai berikut. Lebih ekonomis dibandingkan bahan yang lain, misalnya perak. Mudah melebur, menyerap, dan melepas panas, sehingga mudah dideteksi saat terjadi kerusakan. Mengapa logam dipakai sebagai bahan dari kabel? logam yang paling banyak dugunakan sebagai kabel listrik adalah tembaga, hal ini karena tembaga memiliki nilai hambatan yang sangat kecil, ekonomis, mudah melebur, menyerap panas dengan baik, dan bersifat lentur. Zat yang paling baik dalam menghantarkan listrik dengan dengan nilai hambatan yang kecil adalah logam. Dibawah ini manakah logam yang biasanya di pakai dalam bahan pembuatan kabel listrik? Logam yang digunakan untuk membuat kabel listrik adalah tembaga. Kabel listrik terbuat dari bahan apa? Kabel listrik terdiri dari bahan isolator dan konduktor. Konduktor terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium. Konduktor merupakan bagian dari kabel yang berguna untuk menghantarkan arus listrik, sedangkan isolator merupakan bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan termoplastik. Apakah tembaga konduktor? Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Apa itu bahan logam? Logam didefinisikan sebagai unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat liat, kuat, keras, penghantar listrik dan panghantar panas, mengkilap dan pada umumnya mempunyai titik cair yang tinggi. Logam ferro atau logam besi adalah logam yang mengandung unsur besi Fe. Mengapa kabel saluran listrik umumnya terbuat dari aluminium? Karena perak terlalu mahal, maka tembaga lebih populer digunakan sebagai konduktor. Tapi, pada konduktor tegangan menengah dan tinggi tiang listrik dan SUTT/SUTET, aluminium lebih sering digunakan karena lebih ringan dan murah. Apa saja bahan non logam? Untuk contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen O, nitrogen N, fluorine F, klorin Cl, neon Ne, dan helium He. Sedangkan untuk yang berwujud padat adalah belerang S, karbon C, fosfor P, silicon Si, dan iodin I. Mengapa kabel listrik tidak menggunakan besi tapi menggunakan tembaga? Hal ini disebabkan tembaga merupakan penghantar/konduktor listrik yang sangat baik, lebih ekonomis murah, mudah melebur dan lentur. Dengan demikian, kabel listrik menggunakan tembaga, sebab harganya murah. Apakah logam aluminium dapat menghantarkan listrik atau tidak? Contoh-contoh alat atau material yang dapat menghantarkan listrik yaitu air, besi, baja, alumunium, kayu yang basah, tembaga dll. Apakah besi dapat menghantarkan arus listrik? Berbagai Benda Logam Merupakan Konduktor Benda-benda yang merupakan konduktor listrik yang baik adalah beragam jenis logam, seperti besi, baja, tembaga, kuningan, perak, sampai emas. Ada berapakah jenis logam sebutkan? Emas. Emas adalah unsur logam yang mempunyai struktur atau sifat yang lunak. Perak. Perak merupakan suatu logam yang mudah untuk dibentuk. Perunggu. Perunggu merupakan sebuah aloi dari tembaga serta timah, yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Tembaga. Mengapa tembaga menghantarkan listrik lebih baik daripada besi? Bahan Tembaga merupakan salah satu jenis konduktor yang cukup baik dalam menghantarkan arus listrik. Hal ini dikarenakan Tembaga memiliki nilai hambatan jenis Rho yang kecil. Apa fungsi dari kawat tembaga? Kawat tembaga digunakan dalam pembangkit listrik, transmisi daya, distribusi daya, telekomunikasi, sirkuit elektronik, dan jenis peralatan listrik yang tak terhitung jumlahnya. Tembaga dan lainnya yang ada didalam kabel ini juga digunakan untuk membuat kontak listrik. Apa saja material listrik? Apa yang ada dalam kabel? Kabel terdiri dari dua bagian, isolator dan konduktor. Isolator merupakan bagian pembungkus terluar yang tidak menghantarkan listrik. Isolator mampu melindungi kita dari sengatan listrik. Selain itu, isolator berfungsi melindungi kabel supaya tidak terpengaruh suhu atau keadaan di sekelilingnya. Mengapa kabel listrik umumnya terbuat dari? Kenapa Kabel Listrik pada umumnya menggunakan bahan Tembaga? 1. karena Bahan Tembaga termasuk jenis Konduktor yang cukup baik dalam menghantarkan arus Listrik, dengan Nilai hambatan jenis rho yang lebih kecil,dan tentunya semakin kecil tahanan jenis Rho, akan semakin sedikit kerugian listrik yang akan terjadi. Mengapa logam lebih mudah menghantarkan listrik? Logam memiliki sifat menghantarkan listrik yang baik karena adanya elektron valensi yang bergerak bebas dalam logam. Elektron yang bebas ini dapat membawa muatan listrik ketika diberikan suatu perbedaan potensial listrik. Referensi Pertanyaan Lainnya1Apa yang dimaksud dengan jenis tanaman pangan?2Apa saja macam macam jaringan komputer?3Bagaimana tata cara penyembelihan secara tradisional?4Bagaimana urutan proses perkecambahan an?5Apakah perbuatan korupsi merupakan pelanggaran HAM?6Apa arti dari I wish you all the best?7Apa yang dimaksud dengan tali busur?8Mengapa ketersediaan air harus di jaga?9Apa nama properti tari pendet?10Apa itu penyedia faktor produksi?
xA7MYC. 4jpm61lf47.pages.dev/3264jpm61lf47.pages.dev/204jpm61lf47.pages.dev/834jpm61lf47.pages.dev/1254jpm61lf47.pages.dev/3854jpm61lf47.pages.dev/3404jpm61lf47.pages.dev/3354jpm61lf47.pages.dev/3644jpm61lf47.pages.dev/149
tembaga digunakan sebagai bahan pembuat kabel listrik karena